Jumat, 08 Februari 2013

Cuaca Yg Dingin


Dalam hal cuaca, akhir pekan lalu cuaca tidak menentu di Singapura. Badai monsoon melanda Kota Singa pada pagi hari Sabtu dan hujan turun selama kurang lebih 48 jam. Semakin memburuk sehingga temperatur turun ke titik terendah tahun ini – 23 derajat Celsius yang dingin.

Tentu saja, semuanya masuk dalam perspektif pada malam Minggu saat saya menonton siaran langsung derby London antara Chelsea dan Arsenal, melihat kedua tim masuk kelapangan dengan turunnya salju di Stamford Bridge yang telihat sangat dingin.
Melihat kondisi yang dingin di SW6, tidak mengherankan untuk melihat para pendukung di tribun-tribun semua terbungkus oleh parka tebal, syal dan topi wol.
Dan kedua tim terlihat keluar dari lorong, pemain Arsenal menggunakan kaos lengan panjang mereka dan sementara pemain Chelsea menggunakan jaket kebanggaan mereka yang sangat menarik.
Setelah mereka bersalaman sebelum bertanding, pemain Chelsea membuka jaket mereka dan memperlihatkan bahwa sentengah dari mereka hanya menggunakan kaos lengan pendek.
Sebagai seseorang yang lahir dan besar di negara tropis, saya tidak akan lepas dari sarung tangan, topi, syal, jaket atau apapun yang dapat menutup semua tubuh saya di musim dingin. Jadi melihat sosok Frank Lampard, Gary Cahill, Branislav Ivanovic dan Cesar Azpilicueta mereka semua seolah-olah berpakaian seperti saat suhu paling sedikit 20 derajat Celsius lebih hangat membuat saya sedikit heran. (Ramires juga hanya menggunakan legan pendek namun terlihat dia memakai sarung tangan biru sedikit menandakan kondisi cuaca di Stamford Bridge.)
Terlepas dari perhatian Super Frank dan Cahill, mungkin sudah tidak mengeherankan jika mereka memilih menggunakan lengan pendek, melihat bagaimana para pemain Inggris yang mengatakan bahwa tidak pernah terlalu dingin untuk membuat kamu harus menggunakan koas yang menutup sikutmu.
Sebagai bukti, kamu harus melihat lagi pertandingan Piala Winners melawan tim Norwegia Tromso pada Oktober 1997 [http://www.youtube.com/watch?v=1hs7JDDBvDI]. Itu merupakan pertandingan yang berlangsung di tengah turunnya salju tebal di lingkar kutub utara namun Dennis Wise, Mark Hughes dan Steve Clarke tetap merasa cukup hangat untuk menggunakan kaos lengan pendek.
Sudah menjadi tradisi yang dilanjuatkan oleh Super Frank dan John Terry yang hanya terlihat menggunakan kaos lengan panjang pada sesi foto peluncuran kaos terbaru.
Melihat bagaimana pertandingan melawan Arsenal berlangsung, keputusan sang desinger untuk membuat “lengan pendek lima inci” mungkin terlihat dari bagaimana para pemain Chelsea bersemangat. Bukti pada penampilan di babak pertama dimana Chelsea menguasai permainan, passing bola dengan mudahnya diantara pemain-pemain Arsenal yang terlihat lebih tertarik untuk kembali masuk ke ruang ganti dan menghangatkan tubuh mereka di pemanas terdekat. Sangat tidak salah jika anda mengatakan permainan berat sebelah, yang seharusnya di hentikan saat turun minum oleh wasit seolah pertandingan tinju.
Namun tampaknya dingin pada akhirnya merasuki para pemain Chelsea setelah jeda, karena mereka seperti membeku di babak kedua dan tidak dapat mencari cara untuk menghidupkan kembali mesin mereka.
Chelsea memberi signal untuk Arsenal agar kembali ke pertandingan dan ada sedikit kekhawatiran jika Chelsea akan membuang keunggulan dua gol di kandang begitu saja, untuk kedua kalinya dalam beberapa hari.
Bersyukur atas aksi petahanan heroik diakhir laga, Chelsea berusaha keras untuk bertahan kali ini untuk hasil yang seperti secangkir milo hangat di penghujung malam yang dingin di Singapura.
Pandangan dari Tribun Timur (jauh): adalah buah pikir dari seorang penulis berbasis di Singapura yang mendukung Chelsea semenjak era of Kerry Dixon dan Pat Nevin.

sumber: http://indo.chelseafc.com/blog/index.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar